Sabtu, 24 Mei 2014

DEGRADASI WARNA METHILEN BLUE DALAM ELEKTROLISIS

PECOBAAN ELEKTROKIMIS
DEGRADASI WARNA METHILEN BLUE DALAM ELEKTROLISIS

Rohiman Ahamd Zulkipli NIM 12231042
D III ANALISIS KIMIA FMIPA UII

INTISARI
Degradasi methilen blue mengunakan instrument sprektrofotometer UV Vis single beam untuk mengetahui absorbansi methilen blue sebelum dan saat sesudah degradasi dengan memakai cara elektrolisis pada senyawa methilen blue kemudian di analisis mengunkan sprektrofotometri UV Vis, pada anlisis ini memakai variasi waktu dari 0 menit,5 menit,15 menit dan 20 menit  dengan masing-masing konsentrasi nya ialah 9,103 ppm,9,088 ppm,8,803 ppm dan 8,324 ppm dengan kurva kalibrasinya ialah Y=3301x+0,2131 dan korelasinya ialah R2=0,975.

Kata kunci :Degradasi,Sprektrofotomeri UV-Vis dan elektrolisis

PENDAHULUAN
Metil biru merupakan pewarna thiazine yang kerap digunakan sebagai bakterisida dan fungsida pada akuarium.  Di beberapa tempat penggunaan bahan ini sudah semakin tidak populer karena diketahui mempunyai pengaruh buruk terhadap filtrasi biologi dan kemampuan warnanya untuk melekat pada kulit, pakaian, dekorasi akuarium dan peralatan lainnya  termasuk lem akuarium.  Diduga bahan inipun dapat berakibat buruk pada tanaman


Dari hasil pengaruh buruk diatas ialah bahwa methilen blue sangat berbahaya walpun konsentrasinya 1-2% maka kita bisa menurunkan konsentrasinya dengan cara degradasi, Degradasi ialah penurunan atau pengurangan konsentrasi pada suatu senyawa salah satu metodenya ialah dengan proses elektrolisis.
Oleh sebab itu kita bisa meminimalisir senywa methilen blue dengan cara degradasi agar mengurangi dampak pencemaran pada lingkungan khususnya pemakian methilen blue untuk menjernihkan air di dalam aquarium.

METODE PERCOBAAN
Alat
Dalam analisis degradasi methilen blue dengan elektrolisis menggunakan alat-alat sebagaimana berikut ini serangkaian alat elektrolisis,labu ukur 50 ml dan 10 ml,pipet ukur,gelas beker dan instrument  sprektrofotometer UV-Vis.
Bahan
Bahan yang di gunakan dalam degradasi methilen blue dengan elektrolisis ialah elektroda kerja,elektroda pembanding (Karbon),methilen blue dan akuades
Cara kerja
Degradasi methilen blue dengan metode analisis ialah yang pertama 30 ml larutan methilen blue di ukur absorbansinya 300nm-700nm kemudian larutan tersebut di elektrolisis dengan cara di masukan elektroda kedalamnya dengan arus 2A, analisis di lakukan dengan variasi 4 variasi waktu mulai dari 0 menit,5 menit,15 menit dan 20 menit kemudian setelah itu di ukur lagi absorbansinya dengan sprektrofotometri UV-vis di bandingkan dengan hasil sebelum elektrolisis dan sesudah elektrolisis, selanjutnya ditentukan konsentrasi degradasi metilen blue dengan menggunakan kurva kalibrasi yang mana merupakan hasil dari pengukuran absorbansi larutan standar dengan konsentrasi 0, 2, 4, 6, 8 dan 10 mg/L sebanyak 10 mL dari larutan metilen blue 10 mg/L, dan juga sampel dengan panjang gelombang maksimum. Dan terkahir dibuat grafik konsentrasi degradasi (mg/L) vs waktu (menit) untuk kemudian menentukan konsentrasi terdegradasinya
a.      Data Pengamatan
1.      Absorbansi pada panjang gelombang 300 – 750 nm
Waktu Elektrolisis
Puncak 661
Puncak 612
Puncak 393
Puncak 291
Pubcak 246
0 menit
3.218
-
-
-
-
5 menit
3.221
2.429
0.063
2.186
1.015
15 menit
3.114
2.267
0.061
2.042
0.953
20 menit
2.970
2.052
0.054
2.1866
0.865
2.      Konsentrasi degradasi metilen blue
Waktu Elektrolisis
Absorbansi
Konsentrasi ( mg/L )
Konsentrasi degradasi ( mg/L )
0 menit
3.218
9.103
0
5 menit
3.213
9.088
0.015
15 menit
3.119
8.803
0.3
20 menit
2.961
8.324
0.779
3.      Nilai absorbansi larutan standar metilen blue
Konsentrasi ( ppm )
Absorbansi
0
0.000
2
0.893
4
1.686
6
2.420
8
2.934
10
3.251


b.      Data Analisis
1.      Pembuatan larutasn induk metilen blue 10 mg / L sebanyak 250 mL
Massa C15H18N3SCl = 10 mg /L  x  0,25 L = 2,5 mg = 0.0025 gram
v  Jadi massa yang harus ditimbang untuk membuat larutan metilen blue 10 mg / L adallah 0.0025 gram.
2.      Perhitungan pembuatan laritan standar metilen blue dengann larutan induk 10 ppm maka diperlukan volume dengan pengenceran sebagai berikut :
a.       0 ppm
V1 X N1 = V2 X N2
10 mL x 0 ppm = V2 X 10 ppm  = 0mL
b.      2 ppm
V1 X N1 = V2 X N2
10 mL x 2 ppm = V2 X 10 ppm
                       = 2 mL
c.         4 ppm
V1 X N1 = V2 X N2
10    L x 4ppm = V2 X 10 ppm
                       = 4 mL
d.      6 ppm
V1 X N1 = V2 X N2
10 mL x 6 ppm = V2 X 10 ppm
                       = 6 mL
e.       8 ppm
V1 X N1 = V2 X N2
10 mL x 8 ppm = V2 X 10 ppm
                       = 8 mL
f.       10 ppm
V1 X N1 = V2 X N2
10 mL x 10 ppm = V2 X 10 ppm
                       = 10 mL
3.      Perhitungan Konsentrassi Degradasi
a.       Waktu 0 menit
=Konsentrasi awal – konsentrasi akhir
= 9.103 ppm – 9.103 ppm = 0 ppm
b.      Waktu 5 menit
=Konsentrasi awal  (0 menit) – konsentrasi akhir
= 9.103 ppm –9.088 ppm = 0.015 ppm
c.       Waktu 15 menit
=Konsentrasi awal (0 menit) – konsentrasi akhir
= 9.103 ppm –8.803ppm = 0.3 ppm
d.      Waktu 20 menit
=Konsentrasi awal(0 menit) – konsentrasi akhir
= 9.103 ppm –9.24 ppm = 0.779ppm
4.      Grafik hubungan antara terdegradasi vs waktu elektrolisis


5.      Grafik hubungan anrata konsentrasai vs absorbansi larutan standar


6.         Perhitungan konsentrasi setelah terelektrolisis
a.       Waktu elektrolisis 0 menit
Y = 0.3301 x + 0.2131
3. 218 = 0.3301 x + 0.2131
X = 9.103 ppm
a.       Waktu elektrolisis 5 menit
Y = 0.3301 x + 0.2131
3. 213 = 0.3301 x + 0.2131
X = 9.088 ppm
b.      Waktu elektrolisis 15 menit
Y = 0.3301 x + 0.2131
3. 119 = 0.3301 x + 0.2131
X = 8.803 pmm
c.       Waktu elektrolisis 20 menit
Y = 0.3301 x + 0.21313
2.961 = 0.3301 x + 0.2131
X = 8. 324 pmm
PEMBAHASAN
Methilen blue ialah senyawa komplek yang memebentuk warna biru dan Kristal kebanyakan methilen blue di pakai pada penjernihan air di dalam aquarium akan tetapi senyawa methilen blue sukar untuk terdegradasi Karen oleh karena itu senyawa methilen blue seakrang diasadari bahwa harus di lakukan pengujian ulang untk kelayakan pemakainya karena sifat senyawa tersebut sukar untuk terdegradasi.
Elektrolisis ialah suatu proses reaksi kimia yang membutuhkan listrik untuk mereaksikan senyawa kimia reaksi tersebut ialah reaksi tidak sepontan di mana harus membutuhkan energy yang berasal dari luar dan energinya tersebut ialah berasalah dari listrik adapun ilmu salah satu untuk mempelajari tentang penghilangan pada suatu senyawa ialah dengan elektrodegradasi merupakan penguranian limbah organic atau anorganik dengan teknik elektrolisis.
Dari hasil penguraian di atas maka kita dapat aplikasikan atau di terapkan untuk degradasi senyawa methilen blue mengunakan proses elektrodegradasi dan pengukuran penurunan degradasinya ialah dengan melihat konsentrasinya yang di ukur absorbansinya mengunakan sprektrofotometer UV Vis doebel beam.
Pada percobaan ini ialah memakai variasi waktu dalam elektrolisisnya mulai dari 0 menit,5 menit 15 menit dan 20 menit dengan absorbasinya ialah 3.218,3.221,3.114 dan 2.970
Kemudian konsentrasi  vs abosrbansinya ialah sebagai mana berikut:0,2,4,6,8 dan 10 ppm dengan Absorbansinya ialah 0.00,0.893,1.686,2.420,2.934 dan 3.251  dengan kurva kalibrasinya ialah R2=0,975 maka di ukur konsentrasi dari hasil elektrodegradasi tersebut ialah 0 ppm,0.015 ppm,0.3 ppm dan 0.775 ppm sehingga dapat di artikan bahwa sebelum dan sesudah elektrodegradasi terjadi pengurangan kadar senyawa methilen blue sehingga di harapakan methilen blue dapat di urai tanpa menimbulkan dampak limbah di lingkungan.

KESIMPULAN
Dari hasil percobaan di atas dapat di simpulkan bahwa elektrodegradasi ialah penguraian senyawa organic dan anorganik menggunakan proses elektrolisis denagan reaksi tidak sepontan sehingga dapat di terapkan pada penguraian senyawa methilen blue di hapkan dapat mengurangi dampak pencemaran limbah methilen blue yang memiliki sifaat tidak mudah untuk terdegradasi singga tidak menggangu lingkungan sekitar

DAFTAR PUSTAKA

Basset, j. e. (1994). Basset, J, et al. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. . jakarta: penerbit buku kedokteran .
Hidayah, D. (2014, 4 22). Degradasi Warna Metilen Blue dengan Elektrolisis. Yogyakarta.
kurniawati, P. (2014). panduan praktikum elektrokimia . yogyakarta: UII press.
Riyanto. (elektrokimia dan aplikasinya ). yogyakarta: GRAHA ILMU.